Pendidikan anak usia dini (Early Childhood Education) merupakan
bidang ilmu yang relatif baru. Bila sebelumnya anak didik berdasarkan pemahaman
orang dewasa saja bagaimana cara memperlakukan anak dan apa yang terbaik bagi
anak, saat ini setelah berkembang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), diharapkan
anak dapat diperlakukan sesuai dengan kebutuhan perkembangannya sehingga anak
tumbuh sehat jasmani dan rohani. Anak pun dapat diperhatikan secara lebih
komprehensif.
Pembelajaran anak usia dini merupakan proses interaksi
antara anak, orang tua, atau orang dewasa lainnya dalam suatu lingkungan untuk
mencapai tugas perkembangan. Interaksi yang dibangun tersebut merupakan faktor
yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini
disebabkan interaksi tersebut mencerminkan suatu hubungan di antara anak akan
memperoleh pengalaman yang bermakna, sehingga proses belajar dapat berlangsung
dengan lancar. Vygotsky berpendapat bahan pengalaman interaksi sosial merupakan
hal yang penting bagi perkembangan proses berpikir anak. Aktivitas mental yang
tinggi pada anak dapat terbentuk melalui interaksi dengan orang lain. Greeberg
(Isjoni : www.isjoni.net) melukiskan bahwa pembelajaran dapat efektif jika anak dapat
belajar melalui bekerja, bermain dan hidup bersama dengan lingkungannya.
Pembelajaran untuk anak usia dini bukan berarti anak harus
disekolahkan pada umur yang belum seharusnya, dipaksa untuk mengikuti pelajaran
yang akhirnya justru membuat anak menjadi terbebani dalam mencapai tugas
perkembangannya. Pembelajaran untuk anak usia dini pada dasarnya adalah
pembelajaran yang kita berikan pada anak agar anak dapat berkembang secara
wajar.
Pada hakikatnya anak belajar sambil bermain, oleh karena
itu pembelajaran pada pada anak usia dini pada dasarnya adalah bermain. Sesuai
dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif dalam melakukan
berbagai ekplorasi terhadap lingkungannya, maka aktivitas bermain merupakan
bagian dari proses pembelajaran. Untuk itu pembelajaran pada usia dini harus
dirancang agar anak merasa tidak terbebani dalam mencapai tugas perkembangnya.
Proses pembelajaran yang dilakukan harus berangkat dari yang dimiliki anak.
Setiap anak membawa seluruh pengetahuan yang dimilikinya terhadap
pengalaman-pengalaman baru.
Banyak aspek-aspek perkembangan Anak Usia Dini AUD. Secara Internasional Nasional Assosiation in Education for Young
Children (NAEYC) (Dewi dan Eveline, 2004 :351-356) mengungkapkan sebenarnya
aspek-aspek perkembangan AUD adalah :
a) Perkembangan Fisik, baik motorik halus
maupun motorik kasar
Yang termasuk motorik halus dalam hal ini
adalah gerakan tangan dan yang termasuk dalam motorik kasar adalah gerakan si
anak saat naik-turun tangga ataupun memanjat.
b)
Perkembangan emosional dan
sosial
Emosional dalam hal ini menyangkut segala sesuatu yang berhubungan
dengan perasaan si anak, baik itu perasaan, sedih, senang, kesal, gembira, dll.
Sedangkan perkembangan sosial
dalam hal ini adalah interaksi si anak dengan lingkungan, terutama orang-orang
yang ada di sekitar si anak.
c)
Perkembangan
kognitif/intelektual
Perkembangan kognitif di sini contohnya adalah perkembangan kemampuan
si anak untuk menggunakan bahasa.
Anak usia dini belajar
dengan caranya sendiri, namun sering kali guru dan orang tua mengajarkan anak
sesuai dengan pemikiran orang dewasa. Akibatnya, apa yang diajarkan kepada anak
sulit untuk diterima. Gejala ini dapat dilihat dari banyaknya hal yang disukai
oleh anak, namun menjadi larangan oleh orang tua, sebaliknya hal yang disukai
orang tua banyak yang tidak disukai anak. Oleh sebab itu, orang tua sangat
perlu untuk memahami hakikat dari perkembangan anak.
Berdasarkan beberapa
pendapat di atas, maka pembelajaran yang paling tepat bagi anak usia dini
adalah pembelajaran yang menggunakan prinsip belajar, bermain, dan bernyanyi.
Pembelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga anak merasa
pembelajaran tersebut menyenangkan, gembira dan demokratis, sehingga menarik
perhatian anak untuk terlibat dalam pembelajaran.
*Sumber Bacaan:
Dewi Salma & Eveline Siregar. (2004). Mozaik
Teknologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media bekerjasama dengan
Universitas Negeri Jakarta.
Isjoni. (2006). Model Pembelajaran yang Efektif bagi Pendidikan Anak Usia Dini.
www.isjoni.net/web/content/view/44/4/-44k-Tembolok-Laman
sejenis
Moll, Luis C. (1993). Vygotsky &
Educational Instructional Implications and Aplications of Sociohistorical
Psychology. Australia
: CambridgeUniversity Press.
Slamet Suyanto. (2003). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.